Kamis, 14 September 2017

Pengertian Statistik dan Statistika


Statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Statistika digunakan antara lain; anggaran belanja harian setiap hariRp. 50.000, biaya sekolah tiap bulan Rp. 300.000, penjualan kendaraan bermotor setiap tahun naik 20%, pengeluaran untuk ongkos naik angkutan kota Rp. 15.000, perkembangan jumlah mahasiswa STAI Nur El Ghazy setiap tahun bertambah 5%. Semua contoh kegiatan tersebut memanfaatkan angka-angka atau data untuk memberikan informasi. Statistika membantu mempermudah membaca data yang kadangkala ratusan bahkan ribuan jumlahnya yang sulit untuk dibaca. Untuk mengatasi kesulitan tersebut perlu dibuat dalam bentuk penyajian yang lebih sederhana melalui tampilan yang berbeda baik berupa tabel maupun grafik. Data dalam bentuk tabel atau grafik berapapun jumlahnya dapat dibaca dengan mudah dan memberikan makna yang banyak. Namun demikian jika data disajikan dalam bentuk keliru dapat memberikan informasi yang menyesatkan. Oleh karena itu statistika perlu dipelajari oleh guru-guru agar dalam menerapkan statistika pada kegiatan pembelajaran sehari-hari termasuk memberikan penilaian kepada peserta didik dapat dilakukan dengan baik dan benar.
A. Pengertian Statistika dan Statistik
Ditinjau dari asal kata, statistika berasal dari bahasa latin, yaitu “status” atau “statista” yang mempunyai arti negara. Pada awalnya status atau statista digunakan untuk mencatat berbagai kegiatan atau urusan yang berkaitan dengan Negara misalnya, jumlah penduduk pada tahun tertentu, penerimaan pajak, pengeluaran untuk gajitenaga pengajar, dan lain-lain. Perkataan statistika berasal dari tulisan Aritoteles “Politela” menguraikan keadaan dari 158 negara yang merupakan awal ditemukan kata statistika. Pada abad ke-17 dan ke-18 ada tiga peristilahan yang bersaing yaitu; “political arithmetic”, “publisistika”, dan “statistika”. Pada pertengahan abad ke 18 dari ketiga istilah tersebut yang masih bertahan adalah statistika, maka istilah tersebut digunakan sampai sekarang.
Sejalan dengan perkembangan zaman, maka statistika tidak lagihanya digunakan untuk urusan pemerintah atau negara, tetapi mulai banyak digunakan diberbagai bidang kehidupan, termasuk dalam kegiatan penelitian seperti pendidikan, pertanian, sosial, kodokteran, farmasi, biologi, sains dan psikologi.
Dari hasil penelitian, monitoring, maupun pengamatan sering diminta adanya laporan pada akhir kegiatan yang berupa suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan mengenai persoalan yang diteliti, dimonitoring atau diobservasi. Data yang telah terkumpul baik yang berupa angka, gambar, dan uraian kata, terlebih dahulu dipelajari, dianalisis, atau diolah dan berdasarkan pengolahan tersebut barulah dibuat kesimpulan. Pembuatan laporan yang dimulai dari pengumpulan data atau keterangan dari lapangan, pengolahan data dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan secara cermat, teliti, baik, hati-hati mengikuti cara-cara dan teori yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Prosedur ini ternyata memerlukan adanya pengetahuan tersendiri yang perlu dipelajari dan dinamakan dengan istilah statistika. Dengan demikian statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan teknik atau cara pengumpulan data, pengolahan atau analisis data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan analisis yang dilakukan.
Mengetahui jumlah penduduk Indonesia, jumlah guru setingkat sekolah dasar yang belum berpendidikan S-1, jumlah kemiskinan, kesehatan, dan berbagai persoalan yang akan diselesaikan melalui riset atau pengamatan dan hasil pemecahan masalah berupa laporan apakah itu dari hasil pengamatan atau penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan dapat berbentuk bilangan atau angka-angka atau bentuk lainnya. Kumpulan data yang berupa angka-angka disusun, diatur, atau disajikan dalam bentuk daftar atau tabel. Adakalanya data disajikan dalam bentuk tabel yang disertai dengan gambar yang disebut dengan grafik atau diagram dengan tujuan memperjelas permasalahan yang dipelajari. Kegiatan menyajikan semacam ini dinamakan dengan statistik. Dengan demikian statistik adalah kumpulan data, yang berupa bilangan atau bukan bilangan disusun dalam bentuk tabel, diagram atau grafik yang menggambarkan suatu persoalan. Statistik yang dipergunakan untuk menjelaskan permasalahan tertentu, diberi nama sesuai dengan permasalahan tersebut. Oleh karena itu ada statistik pertanian, statsitik pendidikan, statistik penduduk, statistik psikologi, statistik pengukuran, dan masih ada nama-nama lainnya.
Selain pengertian di atas masih ada pengertian lain dari statistik yaitu pengertian yang menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data tertentu misalnya data tentang prestasi UN pada tingkat MI dipemerintah Kabupaten Bekasi. Ukuran ini diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan kumpulan sebagian data yang diambil dari seluruh data atau subjek yang diteliti. Ukuran-ukuran statistik ini, ada yang menggunakan kata persen, rata-rata atau kata lainnya. Untuk memudahkan memahami istilah statistik dalam pengertian lain, maka dapat dilihat dari ilustrasi berikut ini; dari 50 siswa MI yang mengikuti ujian akhir semester mata pelajaran IPA, ada 40% siswa yang memperoleh skor  7 ke atas, maka nilai 40% adalah statistik. Demikian pula jika dari lima puluh siswa MI yang mengikuti ujian akhir semester dihitung rata-ratanya diperoleh skor 7, maka rata-rata 7 adalah statistik.

B. Pembagian Statistika, Istilah-istilah Statistika
Statistika dapat dibagi menjadi dua yaitu statistika matematis atau statistika teoritis dan statistika terapan atau statistika aplikasi.

1. Statistika Teoritis (matematis)
Statistika teoritis adalah statistika yang dipelajari secara mendalam, mendasar, dan secara teoritis. Dalam mempelajari statistika teoritis, diperlukan adanya kemampuan matematika yang sangat dalam dan kuat. Hal ini dikarenakan bahasan statistika teoritis adalah penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model yang secara teoritis dan matematis, misalnya rumus rata-rata, model regresi linear sederhana dan sebagainya.

2. Statistika Terapan (Aplikasi)
Dalam mempelajari statistika terapan, tidak diperlukan kemampuan matematika yang kuat, karena bahasan statistika terapan hanya mempelajari teknik penggunaan statistika untuk penelitian atau kepentingan yang lainnya. Apa yang telah diciptakan oleh statistika teoritik, berupa aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya dipelajari dan digunakan sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang pengetahuan. Oleh karena itu bahasan disini tidak mempersoalkan bagaimana diperoleh rumus-rumus atau aturan - aturan, melainkan hanya bagaimana cara menggunakan rumus - rumus atau aturan-aturan statistika dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan demikian maka statistika terapan digunakan diberbagai bidang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Di bidang ilmu alam dikenal fisika statistik, di bidang ilmu teknik dikenal dengan nama stokastik, dan bidang ilmu pertanian banyak menggunakan statistika. Dibidang ilmu sosial, statistika digunakan diberbagaibidang ilmu seperti;
a. Psikologi
b. Pendidikan
c. Ekonomi
d. Sosiologi
e. Manajemen
f. Linguistik
g. Kesehatan masyarakat

C. Pembagian Statistika Berdasarkan Tujuan Pengolahan Data
Statistika terapan dapat dibagike dalam dua kelompok yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial atau induktif.

1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah bagian dari statistika yang membahas cara pengumpulan dan penyajian data, sehingga mudah untuk dipahami dan dapat memberikan informasi yang berguna bagi siapapun. Statistika deskriptif hanya mereduksi, menguraikan atau memberikan keterangan suatu data, fenomena atau keadaan ke dalam beberapa besaran untuk disajikan secara bermakna dan mudah dimengerti. Statistika ini hanya berfungsi menguraikan, menggambarkan dan menerangkan keadaan, persoalan, permasalahan tanpa menarik suatu kesimpulan terhadap data yang lebih luas atau populasi. Apabila data yang dianalisis merupakan sebagian atau sampel darisuatu populasi, maka statistika deskripitif akan menghasilkan ukuran-ukuran sampel (statistik). Sebaliknya data yang dianalisis merupakan keseluruhan populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran populasi(parameter). Beberapa contoh statistika deskriptif antara lain:
a. Pada suatu Madrasyah Ibtidaiyah ada 30 guru yang mengajar. Dari 30 guru yang mengajar, ada 10 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 20 orang berjenis kelamin perempuan, dan ada 5 guru yang perlu ditingkatkan pendidikannya ke Strata 1.
b. Seluruh siswa Madrasyah Ibtidaiyah sebanyak 250 siswa. Jumlah siswa kelas 1 adalah 20%, siswa kelas 2 adalah 15%, siswa kelas 3 10%, siswa kelas 4 sebanyak 15%, siswa kelas 5 sebanyak 20%, dan siswa kelas 6 sebanyak 20%.
c. Kelas IV-a yang berjumlah 25 siswa, merupakan sebagian dari keseluruhan kelas IV yang berjumlah 100 siswa disuatu Madrasyah Ibtidaiyah yang mengikuti ujian akhir semester. Dari hasil ujian mata pelajaran sains dikelas IV-a yang jumlahnya 25 siswa diperoleh rata-rata skor matematika 6,67 dan simpangan baku 2,01 maka prosedur yang digunakan di sini adalah statistika deskriptif. Demikian pula prosedur yang digunakan untuk menghitung rata-rata dan simpangan baku hasil ujian akhir semester mata pelajaran matematika seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 100 siswa.
d. Siswa Madrasyah Ibtidaiyah yang mengikutiujian nasional berjumlah 100 siswa. Untuk mengetahuibesarnya skor yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika, disajikan dalam bentuk tabel sebagaiberikut:
Tabel
Skor UN siswa mata pelajaran matematika
Nomor
Skor
Frekuensi
1
4
0
2
5
0
3
6
15
4
7
25
5
8
30
6
9
20
7
10
10
Jumlah
100

Dari tabel di atas, diperoleh gambaran mengenai jumlah siswa yang memperoleh skor UN tertentu pada mata pelajaran matematika. Data ini dapat digunakan untuk melihat penyebaran kemampuan siswa dalam mata pelajaran matematika dan dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dimasa yang akan datang.
Berdasarkan beberapa contoh-contoh tersebut, maka ruang lingkup bahasan statistika deskripitif adalah:
1). Distribusi frekuensi, tabel dan grafik
2). Ukuran pusat
3). Ukuran letak
4). Ukuran simpangan
5). Korelasi linear sederhana

2. Statistika Inferensial
Statistika inferensial adalah bagian dari statistika yang membahas cara melakukan analisis data, menaksir, meramalkan, dan menarik kesimpulan terhadap data, fenomena, persoalan yang lebih luas atau populasi berdasarkan sebagian data (sampel) yang diambil secara acak dari populasi. Statistika inferensial membuat kesimpulan berdasarkan pendugaan dari sebagian atau sampel data dan pengujian hipotesis. Oleh karena itu ada tiga kegiatan pada statistika inferensial yang meliputi:
a. Pengujian hipotesis
b. Estimasi atau menaksir
c. Pengambilan keputusan
Guna memberikan gambaran yang lebih jelas berikut ini beberapa contoh statistika inferensial antara lain:
a. Populasi siswa Madrasyah Ibtidaiyah yang berjumlah 1200 siswa ingin ketahui prestasi Ujian Nasional dalam mata pelajaran sains. Peneliti tidak perlu mengambil seluruh siswa sebagai subjek penelitian, tetapi cukup dengan mengambil sebagian dari anggota populasi sebagai sampel secara random atau acak. Misalnya dari 1200 siswa yang mengikuti UN mata pelajaran sains diambil sebagai sampel sebanyak 100 siswa. Dari 100 siswa ini diperoleh data tentang prestasi UN mata pelajaran sains, kemudian dihitung rata-rata dan diperoleh 6,76 dan simpangan baku 2,01. Harga rata-rata atau variansi (simpangan baku yang dikuadratkan) dari100 siswa dipergunakan untuk manaksir rata-rata atau variansi populasi yang berjumlah 1200 siswa.
b. Peneliti ingin menguji keefektifan dua buah cara penjumlahan dalam mata pelajaran matematika. Misal membandingkan cara menjumlahkan ke samping dan ke bawah. Peneliti mengambil dua kelas dari 10 kelas yang ada disebuah Madrasah Ibtidaiyah. Kelas pertama yang berjumlah 25 siswa diajar dengan cara menjumlahkan ke samping dan kelas ke dua berjumlah 30 siswa diajar dengan cara menjumlahkan ke bawah. Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh rata-rata kelompok satu 5,76 dan rata-rata kelompok ke dua 8,65. Darikedua rata-rata kelompok initernyata terdapat perbedaan, kelompok ke dua memiliki harga rata-rata lebih tinggi dari pada kelompok ke satu. Perbedaan ini dapat digunakan untuk menaksir atau mengestimasi ke seluruh populasi yang berjumlah 10 kelas berdasarkan data sampel.
Kedua contoh di atas menggambarkan bahwa statistika inferensial memberikan kemungkinan seseorang untuk bekerja secara lebih teliti, efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya.
Ruang lingkup bahasan statistika inferensial meliputi:
1). Probabilitas atau peluang
2). Distribusiteoritis
3). Sampling dan sampling distribusi
4). Pendugaan populasi
5). Analisis korelasi linear sederhana dan pengujian signifikansi
6). Pengujian rata-rata
7). Analisis regresilinear sederhana
8). Analisis varians, dan
9). Analisis kovarian

D. Pembagian Statistika Berdasarkan Bentuk Parameter
Berdasarkan asumsi tentang distribusi populas iatau parameter data yang dianalisis, maka statistika dibedakan menjadi statistika parametrik dan statistika nonparametrik.
Statistika parametrik adalah teknik statistika yang parameter populasinya atau asumsi distribusi populasi data berdasarkan pada model distribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. Asumsi model distribusi normal oleh beberapa ahli yang telah melakukan studi empiris khususnya untuk uji t tidak banyak memberikan pengaruh, kecuali jika bentuk distribusinya terlalu ekstrim. Demikian juga untuk asumsi homogentas variansi, tidak memberikan pengaruh terhadap hasil perhitungan jika kedua kelompok sama besarnya.
Statistika nonparametrik adalah teknik statistika yang parameter populasinya atau asumsi distribusi populasi data tidak mengikuti model distribusi tertentu atau bebas distribusi tertentu dan variansi tidak harus homogen. Oleh karena itu statistika nonparametrik dikenal juga dengan statistika yang bebas distribusi.

E. Pembagian Statistika Berdasarkan Variabel
Berdasarkan variabel terikat yang dianalisis, maka statistika dibedakan menjadi statistika univariat dan multivariat.
Statistika univariat adalah teknik statistika yang dalam analisisnya hanya melibatkan satu variabel terikat terlepas dari berapapun banyak variabel bebasnya. Misalnya penelitian tentang hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika di Madrasah Ibtidaiyah Tambun.
Sedangkan statistika multivariat adalah teknik statistika yang dalam analisis paling sedikit melibatkan dua buah variabel terikat sekaligus. Misalnya perbandingan metode demontrasi dengan metode tanya jawab ditinjau dari waktu belajar pagi dan sore pada mata pelajaran sains topik bahasan gaya geseran.
F. Fungsi Statistika
Fungsi statistika seperti telah disinggung secara tidak langsung pada uraian sebelumnya, maka fungsi statistika perlu diulas kembali secara lebih terincidalam berbagai bidang yaitu:
1. Penelitian ilmiah
Peranan statistika dalam penelitian ilmiah adalah penyajian data yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap variabel terikat dan mengemukakan atau menemukan, dan menerangkan kembali keterangan-keterangan yang tersembunyi dalam angka-angka statistik.
Selain itu statistika juga memiliki peranan sebagai sarana untuk melakukan analisis dan interpretasi dari data kuantitatif, sehingga diperoleh kesimpulan dari hasil penelitian ilmiah yang berupa ilmu.
2. Proses Pembelajaran
Peranan statistika dalam kegiatan pembelajaran disekolah yaitu membantu para guru dalam melakukan analisis butir soal-soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan membantu guru untuk menghitung rata-rata kelas dan simpangan baku dalam rangaka menentukan nilai dalam rapot.

3. Kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari statistika memiliki peranan untuk menyediakan data, bahan-bahan atau keterangan-keterangan dari berbagai hal untuk disajikan, dianalisis dan ditafsirkan.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan yang modern ini, banyak kajian-kajian yang telah dilakukan oleh para ahli terhadap statistika, hasilnya adalah bermunculan beberapa cabang ilmu baru yang merupakan gabungan dari beberapa ilmu yang telah ada dengan statistika. Salah satunya adalah pengabungan statistika dengan ilmu tertentu menghasilkan cabang ilmu baru antara lain:
1). Psikometrimerupakan penggabungan statistika dan ilmu psikologi,
2). Sosiometrimerupakan gabungan daristatistika dengan ilmu sosiologi,
3). Ekonometrika merupakan gabungan daristatistika dengan ilmu ekonomi.

G. Lambang Statistika
Dalam statistika banyak lambang huruf atau abjad yang digunakan untuk memudahkan penulisan. Pada umunya huruf yang digunakan sebagai lambang biasanya huruf latin bentuk kapital dan non kapital, dan huruf Yunani bentuk kapital dan nonkapital. Dalam penggunaanya, dapat saja terjadihuruf kapital dan huruf nonkapital yang sama mewakili besaran berbeda. Missal huruf X dan x dapat mewakili besaran yang berbeda.
Beberapa huruf Yunaniyang digunakan dalam statistika yaitu;
Nama          Kapital               kecil                    Nama                 Kapital               kecil
alpha           Α                           α                      nu                         Ν                           ν
beta             Β                           β                      xi                          Ξ                           ξ
gamma        Γ                           γ                      omicron                Ο                           ο
delta           Δ                           δ                       pi                          Π                           π
epsilon       Ε                           ε                       rho                       Ρ                             ρ
zeta            Ζ                           ζ                      sigma                    Σ                           σ, ς
eta             Η                           η                      tau                        Τ                           τ
theta          Θ                           θ                      upsilon                 Υ                           υ
iota            Ι                            ι                       phi                       Φ                           φ
kappa        Κ                           κ                      khi                       Χ                            χ
lambda      Λ                           λ                      psi                        Ψ                           ψ
mu              Μ                             μ                         omega                    Ω                              ω



Latihan
Kerjakalah semua soal-soal ini dengan seksama untuk mengukur pemahaman anda setelah selesai mempelajari materi dalam modul.
1. Apakah perbedaan istilah statistika dengan statistik, jelaskan pendapat anda!
2. Statistika dibagi menjadi dua yaitu statistika matematik dan statistika aplikasi, jelaskan perbedaan kedua statistika!
3. Berdasarkan tujuan statistika dibagidua, sebutkan dan jelaskan dengan kata-kata anda sendiri!
4. Apakah yang dimaksud dengan statistika parametrik dan nonparametrik, jelakan pendapat anda!
5. Bagipendidik belajar statistika banyak manfaatnya, sebutkan beberapa fungsi statistika membantu guru dalam menjalankan tugas sehari-hari!

Rangkuman
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan teknik atau cara pengumpulan data, pengolahan atau analisis data, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan analisis yang dilakukan.
Statistik adalah kumpulan data, yang berupa bilangan atau bukan bilangan disusun dalam bentuk tabel, diagram atau grafik yang menggambarkan suatu persoalan.
Statistika teoritis adalah statistika yang membahas penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model rumus yang secara teoritis dan matematis.
Statistika terapan adalah statistika yang membahasan bagaimana cara menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan statistika dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Statistika deskriptif adalah statistika yang membahas cara pengumpulan dan penyajian data, sehingga mudah untuk dipahamidan memberikan informasiyang berguna.
Statistika inferensial membahas cara melakukan analisis data, menaksir, meramalkan, dan menarik kesimpulan terhadap data, fenomena, persoalan yang lebih luas atau populasi berdasarkan sebagian data (sampel) yang diambil secara acak daripopulasi.
Statistika univariat adalah teknik statistika yang dalam analisisnya hanya melibatkan satu variabel terikat terlepas dariberapapun banyak variabel bebasnya.

Sedangkan statistika multivariat adalah teknik statistika yang dalam analisis paling sedikit melibatkan dua buah variabel terikat sekaligus.



Data Statistik
Statistik tidak akan terlepas dari data, tanpa data kuantitatif statistik tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pengolah dan penyaji data. Pengukuran dan data merupakan satu kesatuan melalui kegiatan pengukuran diperoleh data. Pengukuran dapat dilakukan pada semua subjek (populasi) atau dilakukan hanya pada sebagian darivsubjek yang ditelitiv(sampel). Berikut ini akan dibahas permasalah yang berkaitan dengan data
A. Pengertian
Keterangan terhadap sesuatu dapat berbentuk kategori; baik, cantik, sehat, enak, berhasil, atau dalam bentuk bilangan atau angka merupakan data atau data statistik. Oleh karena itu data dapat berbentuk kualitatif dan kuantitatif.
Data yang berupa angka merupakan komponen atau bahan baku utama dalam statistika, tanpa data maka statistika tidak akan berfungsi apa-apa. Hal ini disebabkan analisis dana kuantitatif dan teknik statistik merupakan dua persoalan yang berbeda tetapi saling berkaitan satu sama lainnya. Analisis data merupakan kegiatan yang berkenaan dengan pengolahan data dengan bantuan teknik statistik untuk memecahkan masalah dan melibatkan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Sedangkan teknik statistik merupakan kumpulan rumus-rumus yang baku untuk digunakan mengolah data statistik. Data statistik diperoleh darihasil pengukuran kemampuan yang terpendam maupun yang teramati. Oleh karena itu apapun bentuk data kuantitatif akan diproses oleh teknik analisis statistik dan menghasilkan ukuran-ukuran atau kecenderungan dari karakteristik data yang bersangkutan. Hasil analisis statistik sangat tergantung dari kualitas data yang ada, jika data yang dianalisis benar akan menghasilkan informasi yang benar, sebaliknya jika data yang diberikan tidak benar akan menghasikan informasi yang menyesatkan atau bias.
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan kumpulan fakta, keterangan, atau angka-angka, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Oleh karena itu data harus benar-benar dapat dipercaya, artinya menggambarkan kondisi atau keadaan yang sesungguhnya. Beberapa contoh data; pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar amerika setiap jam, status sosial ekonomi (kaya, miskin), keadaan cuaca (hujan, mendung, cerah), jumlah siswa yang tidak masuk kelas setiap hari, skor hasil ujian tengah semester mata pelajaran matematika di MI, hasil Ujian Nasional mata pelajaran sains diMI dan sebagainya. Tabel berikut merupakan contoh data hasil ujian tengah semester,
Tabel
Hasil Ujian Tengah Semester Mata pelajaran Sains
Nomor
Nama
Skor
1
Ajeng
6
2
Asep
7,5
3
Agus
6,3
4
Ahmad
9
5
Ahman
7,7
6
Ali
5,9
7
Awang
6,4
8
Awing
8
9
Ayu
8,5
10
Ardini
7,9
11
Abas
8,2
12
Augustin
6,8
13
Apung
5,7
14
Ayi
8
15
Abdulah
7


B. Jenis Data
Data dapat dibedakan dalam beberapa golongan tergantung dari sudut mana memandangnya. Berikut iniakan dibahas beberapa jenis data yaitu;
1. Bentuk skor
Data berdasarkan sifat angka atau skor dapat dibedakan menjadidua golongan yaitu data diskrit dan data kontinu. Data diskrit sesuaidengan namanya memilikiciriyang terpisah-pisah antara angka (bilangan) yang satu dengan angka yang terdekat lainnya atau data yang tidak berbentuk pecahan.
Contoh data diskrit yaitu; jumlah siswa pada tiap-tiap kelas, banyaknya mobil yang lewat pada setiap menit, skor hasil ujian 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada derat data dibawah ini;
.  .  .  .  .  .  .  .  .  .
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Data kontinu adalah data statistika yang angkanya merupakan deretan angka yang saling menyambung dari satu data ke data yang lainnya (kontinum). Untuk melihat memberikan gambaran secara visual dapat dilihat pada deretan angka berikut ini;
1 2 3 4 5 6 7
Contoh data kontinu yaitu, berat badan siswa MI kelas V adalah; 3,00  34,1  34,2  34,3  34,4  34,5  34,6  34,7  34,8  34,9  4,00 dan seterusnya.

2. Bentuk Data
Pada awal bahasan ini anda telah membaca keterangan yang berupa kategori; baik, cantik, sehat, enak, berhasil, atau dalam bentuk bilangan atau angka seperti3, 4, 5, 6, 7. Oleh karena itu data dapat dibedakan menjadi data bentuk kualitatif dan kuantitatif. Contoh keterangan yang berupa kategori; baik, cantik, sehat, berhasil dinamakan data kualitatif. Sedangkan keterangan yang berupa angka, 15, 18, 10, dan 25 merupakan contoh data kuantitatif.

3. Sumber data
Berdasarkan sumbernya, terdapat data intern dan data ekstern. Data intern adalah data yang diperoleh dari sumbernya secara langsung. Misalnya hasil pengetesan atau ujian terhadap siswa dalam mata pelajaran matematika suatu kelas, diperoleh skor 15, 20, 32, 22, 10, 26, 25, dan sebagainya. Skor-skor ini dinamakan dengan data intern.
Data ekstern adalah data yang diperoleh darisumber lain. Misal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran matematika, dilakukan pengetesan atau ujian oleh pihak luar selain guru yang mengajar dan diperoleh skor 20, 22, 27, 30, 31, 29 dan sebagainya. Skor yang diperoleh ini merupakan data ekstern dan biasanya digunakan sebagai pembanding.

C. Besaran data
Berdasarkan data yang digunakan dalam statistik dilihat dari nilainya dapat dibedakan  menjadi nilai besaran konstanta dan variabel.
Data nilai besaran konstanta adalah data yang memiliki nilai tertentu yang tetap atau konstan. Data yang berupa nilai besaran konstan terbagi menjadi konstanta umum atau universal dan konstanta khusus. Data yang memiliki nilai konstanta umum nilai besarannya berlaku secara umum atau general, misal besarnya nilai π = 3,14159… dan nilai е = 2,71828…
Sedangkan data yang memiliki nilai konstanta khusus nilainya berlaku hanya pada situasi tertentu, misal harga y = a + bx. Nilai a dan b adalah nilai konstanta yang memiliki  nilai atau mewakili satuan tertentu dan tidak berlaku secara umum.
Data yang berupa nilai besaran variabel adalah data yang mempunyai nilai besaran berubah-ubah atau bervariasi. Data yang nilai besarannya berubah-ubah atau bervariasi dibedakan menjadi variabel tak acak atau matematik dan variabel acak atau probabilistik. Data variabel tak acak adalah data yang nilai besarannya ditentukan sepenuhnya oleh keadaan sudah diketahui, misal X = banyaknya buku yang sudah dikirim pada suatu distributor, dan Y = kecepatan putaran jam tangan.
Data variabel acak adalah data yang nilai besarannya ditentukan sepenuhnya oleh keadaan yang tidak diketahui, misal X = keluarnya mata suatu dadu, Y = angka yang keluar darisuatu undian, dan Z = skor yang kemunginan diperoleh siswa dalam mengikutiujian.

D. Skala Data
Skala adalah suatu ciripada besaran atau variabel yang memungkin untuk dinyatakan dengan bentuk bilangan. Skala biasa digunakan dalam bidang pengukuran. Ada beberapa skala ukur antara lain; meter untuk jarak, detik untuk waktu, ampere untuk arus listrik, 0 dan 1 untuk menyatakan butir yang dijawab salah dan benar, 1 sampai10 pada ujian diMI, 1 sampai5 untuk sikap. Stevens membagi skala ukur menjadi empat, yaitu; skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.
a. Skala nominal,
Skala nominal adalah skala ukur yang memiliki ciri hanya membedakan. Misal nomor telapon 2019574 tidak ada bedanya dengan nomor telepon 2012173, nomor rumah 13 dengan nomor 91, nomor induk mahasiswa 0809981 tidak berbeda dengan nomor 0809918. Pengkodean yaitu laki-laki diberi kode 1, dan perempuan dengan kode 2. Dar ibeberapa contoh yang ada, skala nominal tidak membedakan satu nomor atau kode dengan yang lain berbeda makna, semua pasangan data adalah sama.
b. Skala ordinal
Skala ordinal, adalah skala data yang mempunyaicirimembedakan juga menunjukkan adanya peringkat. Misal juara pertama = 1, juara ke dua = 2, dan juara ke tiga = 3. Lulusan SD = 1, lulusan SMP = 2, Lulusan SMA = 3.
Pada skala ordinal jarak diantara 1 ke 2 serta ke 2 ke 3 tidak harus sama jaraknya, maka jarak di antara skala sama atau tidak sama.
c. Skala interval, adalah skala data yang mempunyaicirimembedakan, menunjukkan peringkat dan berjarak sama.
Misal temperatur 24ºC, 25ºC, 26ºC.
Potensial - 2 volt, - 1 volt, 0 vol, 1 volt.
  Jarak diantara 24ºC, ke jarak 25ºC, sama dengan jarak 25º ke 26ºC dan tidak memilikititik 0.
d. Skala rasio, adalah skala data yang memilikiciri; membedakan, menunjukkan peringkat, berjarak sama, dan memilikititik 0 yang tulen atau mutlak.
Misal banyaknya orang : 0 orang, 1 orang, 2 orang, 3 orang dan seterusnya
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rasio 6 : 2 = 3,
8 : 2 = 4 hasil bagitersebut adalah tetap tidak berubah

Latihan
1. Berdasarkan skala pengukuran, data statistik dapat dikelompokan menjadiempat kategori. Sebutkan keempat jenis data tersebut dan jelaskan karakteristik masing-masing serta berikan contoh untuk masing-masing jenis data !
2. Pembagian data berdasarkan sifatnya terbagimenjadidata diskrit dan data kontinu, jelaskan dengan bahasa sendiriapa yang dimaksud dengan data diskrit dan data kontinu dan berikan masing-masing contoh!
3. Berdasarkan sumber data terbagimenjadidata intern dan data ekstern, jelaskan apa yang dimaksud dengan kedua istilah tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri!
4.    Apakah fungsidata dalam statistika jelaskan pendapat anda!
5. Besaran data ada yang konstan dan variabel, jelaskan kedua istilah tersebutdengan menggunakan kata-kata sendiri!

Rangkuman
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan kumpulan fakta, keterangan, atau angka, yang dapat digunakan sebagai dasar menarik kesimpulan.
Data dikrit memiliki ciri yang terpisah-pisah antara angka (bilangan) yang satu dengan angka yang terdekat lainnya atau data yang tidak berbentuk pecahan.
Data kontinu adalah data statistika yang merupakan deretan angka saling menyambung dari satu data ke data lainnya (kontinum).
Data dapat dibedakan menjadidata bentuk kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif keterangan yang  berupa kategori; baik, cantik, sehat. Data kuantitatif  berupa keterangan angka; 15, 18, 10, dan 25.
Data konstanta adalah data yang memilikinilaitertentu yang tetap atau konstan.
Data variabel adalah data yang mempunyainilaibesaran berubah-ubah atau bervariasi. Data yang nilai besarannya berubah-ubah atau bervariasi dibedakan menjadi variabel tak acak atau matematik dan variabel acak atau probabilistik.
Skala ukur terdiridariempat, yaitu; skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.



Statistika Deskriptif :
Distribusi Frekuensi dan Grafik

Data berasal dari berbagai sumber dan bidang ilmu. Pada statistika semua data perlu diubah dalam bentuk bilangan atau numerik. Data yang telah terkumpul biasanya masih tidak beraturan dan dapat disusun supaya mudah untuk dibaca dan dimaknai. Bentuk susunan data dapat dilakukan satu persatu dengan urutan dari kecil ke besar, besar ke kecil, atau bentuk yang lain, dan bentuk kelompok dengan memasukkan data dalam kelompok pada kelas interval tertentu.
Data yang telah ditata dalam bentuk distribusi sesuai dengan frekuensinya dan dimasukkan dalam tabel disebut dengan tabel distribusi. Bentuk tabel distribusi frekuensi ada dua yaitu distribusi frekuensi tunggal dan distribusi frekuensi kelompok atau tergolong. Oleh karena itu distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekuensi termasuk dalam statistika deskriptif, karena hanya mendeskripsikan data yang ada tanpa menarik kesimpulan pada kelompok yang lebih besar.
A. Distribusi Frekuensi Tunggal
Distribusi frekuensi tunggal merupakan urutan tiap-tiap skor, satuan-satuan unit dalam suatu data tertentu. Hasil ujian akhir semester bahasa Indonesia dikelas IV Madrasah Ibtidaiyah jumlah siswanya 40, diperoleh skor sebagaiberikut;
5     7     4      3       8      6       7     6     3       5
9     4     6      3       2      10    5      8      4       8
6     5     3      8       7      9       6      4      2       4
6     8     5      9       2      10    9      7      5       8
Data di atas perlu disusun dalam bentul tabel distribusi frekuensi agar lebih praktis dan mudah dibaca. Bentuk tabel distribusi frekuensi pada tabel sebagai berikut;
Tabel
Distribusi Hasil Ujian Bahasa Indonesia
Nomor
Skor
Tally
Frekuensi (f)
1
2
///
3
2
3
////
4
3
4
/////
5
4
5
///// /
6
5
6
///// /
6
6
7
////
4
7
8
///// /
6
8
9
////
4
9
10
//
2
Jumlah (Σf) = n
40

Tabel di atas merupakan tabel distribusi frekuensi tunggal. Distribusi frekuensi adalah penyebaran skor atau data berdasarkan frekuensinya. Untuk contoh pada tabel di atas jumlah frekuensi= 40, frekuensi tersebut tersebar pada setiap skor, skor 2 sebanyak 2, skor 3 sebanyak 4, skor 5 sebanyak 6, skor 6 sebanyak 6, skor 7 sebanyak 4, skor 8 sebanyak 6, skor 9 sebanyak 4, dan skor 10 sebanyak 2.
B. Distribusi Frekuensi Kelompok
Distribusifrekuensikelompok digunakan untuk data yang banyak jumlahnya, karena data tidak lagisetiap skor tetapidikelompokan pada interval tertentu. Data hasil ujian mata kuliah statistika diperoleh skor sebagaiberikut;
79     49    48       74       81       98       87       80
80     84    90       70       91       93       82       78
70     71    92       38       56       91       74       73
68     72    85       53       65       93       83       86
90     32    83       73       74       43       86       68
92     93    76       71       90       72       67       75
80     91    61       72       97       91       88       81
70     74    99       95       80       59       71       77
63     60    83       82       60       67       89       63 
76      63    88       70       66       80      79       75
Untuk membuat sekelompok data menjadi distribusi frekuensi kelompok diperlukan beberapa langkah-langkah atau tahapan sebagaiberikut;
a. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
b. Menentukan rentang (R) atau jarak data antara yang tertinggi dan terendah.
c. Menentukan jumlah kelas interval (k) dengan rumus Sturgess
k = 1 + 3,322 log n dibulatkan menjadik = 1 + 3,3 log n
k = jumlah kelas interval
n = jumlah data
d. Menentukan panjang kelas interval (p)
         Rentang ( R )
Panjang kelas interval (i) = ----------------------
         Jumlah kelas (k)
e. Menentukan skor kelas interval pertama, dengan memilih skor terendah atau sekitar skor terendah. Jika yang dipakai bukan skor terendah, maka skor tertinggi harus masuk pada kelas interval tertinggi dan sesuai dengan jumlah kelas interval yang ditetapkan.
f. Menentukan batas bawah kelas interval, batas interval terletak diantara dua buah batas kelas interval. Batas bawah kelas interval atas berimpit dengan batas atas kelas interval atas.
g. Menuliskan frekuensi kelas dalam kolom tally sesuai dengan banyaknya data.
Data hasil ujian mata kuliah statistika akan dibuat dalam bentuk distribusi frekuensi tergolong atau kelompok dalam tabel berikut;
1. Jumlah seluruh data (n) = 80
2. Data minimum Xmin = 32 dan data maksimum Xmaks = 99
3. Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus Sturgess
k = 1 + 3,322 log n
k = 1 + 3,322 log 80 = 7,3220 = 7 (dibulatkan)
4. Menghitung panjang kelas interval
                                            Rentang ( R )                        99 - 32
Panjang kelas interval (i) =-----------------------        = ------------------= 9,571 = 10
                                                           Jumlah kelas (k)                      7
5. Memasukkan skor ke dalam kelas interval
Setelah seluruh proses perhitungan pada setiap langkah, maka hasil perhitungan tampak pada tabel 3 sebagaiberikut;

Tabel 3
Hasil perhitungan distribusi kelompok
Kelas Interval
Tally
Frekuensi
31 – 40
//
2
41 – 50
///
3
51 – 60
/////
5
61 – 70
///// ///// ////
14
71 – 80
///// ///// ///// ///// /////
25
81 – 90
///// ///// ///// ///
18
91 –100
///// ///// ///
13


C. Distribusi  Frekuensi  Kumulatif  dan  Proporsi
Data yang telah disusun dalam bentuk distribusi frekuensi dapat diubah dalam bentuk distribusi yang lain yaitu;
1. Distribusi Frekuensi Kumulasi
Distribusi frekuensi dapat dikumulasikan dalam bentuk kumulasi frekuensi. Kumulasi frekuensi adalah jumlah frekuensi untuk sejumlah data, baik secara keseluruhan atau sebagian.
Bentuk kumulasi frekuensi ada dua yaitu kumulasi ke bawah dan kumulasi ke atas. Kumulasi ke bawah adalah kumulasi yang dihitung dari data terkecil secara bertahap ke data yang terbesar. Kumulasi atas adalah kumulasi yang dihitung mulai dari data terbesar secara bertahap ke data yang terkecil. Untuk memberikan gambaran yang jelas, maka data pada tabel sebelumnya akan disusun dalam bentuk frekuensi kumulasi sebagai berikut;
Tabel
Distribusi kumulasi ke bawah dan ke atas
Data
(X)
Frekuensi (f)
Kumulasi bawah

Kumulasi atas

2
3
3
40
3
4
7
37
4
5
12
33
5
6
18
28
6
6
24
22
7
4
28
16
8
6
34
12
9
4
38
6
10
2
40
2


2. Distribusi Frekuensi Proporsi
Proporsi diperoleh dari perbandingan frekuensi suatu data dengan frekuensitotal. Proporsi dapat berbentuk pecahan diantara 0 sampai1 dan juga berbentuk persentase dari0% sampai100%. Untuk menghitung proporsi dapat dilakukan dengan membagisuatu frekuensi data dengan seluruh frekuensidata,
atau dengan rumus;
f
proporsi(p) = -------------
Σf


Nilai proporsi berada di antara 0 sampai 1 atau 0 ≤ p≤≤ 1, sedangkan jumlah dari seluruh data adalah satu. Frekuensi proporsi sama halnya dengan frekuensi, sehingga dapat dikumulasikan baik untuk frekuensi proporsi atau frekuensi proporsi kumulasi. Data sebelumnya akan dihitung proporsi dan kumulasi proporsi, maka hasil perhitungan tampak pada tabel berikut;

Distribusi Frekuensi Proporsi
Data
(X)
Frekuensi (f)
Proporsi (p)
Proporsi dalam persen (%)
2
3
3/40 =0,075
(3/40) x 100 =7,5
3
4
4/40 =0,100
(4/40) x 100 =10
4
5
5/40 =0,125
(5/40) x 100 =12,5
6
6
6/40 =0,150
(6/40) x 100 =15
7
4
4/40 =0,100
(4/40 x 100 =10
8
6
6/40 =0,510
(6/40) x 100 =15
9
4
4/40 =0,100
(4/40) x 100 =10
10
2
2/40 =0,050
(2/40) x 100 =5


Latihan
1. Hasil ujian akhir semester bahasa Indonesia dikelas VI Madrasah Ibtidaiyah jumlah siswanya 30, diperoleh skor sebagaiberikut;
9  4  6  3  2  10  5  8  4  8
6  5  3  8  7  9    6  4  2  4
6  8  5  9  2  10  9  7  5  8
Buatlah tabel distribusi tunggal yang menggambarkan penyebaran frekuensi data diatas!

2. Data hasil ujian mata kuliah statistika diperoleh skor sebagai berikut;
70          50          68          75          43         85          81          63
79          49          48          74          81          98         87          80
80          84          90          70          91          93          82          78
70          71          92          38          56          91          74          73
      68          72          85          53          65          93          83          86
90          32          83          73          74          43          86          68
92          93          76          71          90          72          67          75
80          91          61          72          97          91          88          81
70          74          99          95          80          59          71          77
63          60          83          82          60          67          89          63
76          63          88          70          66          80          79          75
Buatlah data di atas menjadi distribusi frekuensi kelompok dengan menggunakan rumus Sturgess   k = 1 + 3,322 log n dibulatkan k = 1 + 3,3 log n

3. Dari soal nomor 2 hitunglah frekuensi proporsi pada masing-masing kelas interval.


Ukuran Gejala Pusat

Siswa merupakan individu yang unik, mereka mempunyai karateristik yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Hal ini didasari oleh konsep perbedaan individual yang terjadi pada setiap orang. Perbedaan pada diri orang antara lain, kecerdasan, berat badan, bakat, motivasi, prestasi, cita-cita dan sebagainya. Jika seluruh kecerdasan seseorang diselidiki akan membentuk suatu kurva normal yaitu mereka ada yang memiliki kecerdasan rendah sedikit, yang tergolong kecerdasan sedang banyak jumlahnya, dan kecerdasan tinggi sedikit jumlahnya.
Statistika mempunyai fungsi untuk mencari angka atau nila idisekitar mana angka-angka memusat dalam suatu distribusi frekuensi data. Ukuran pusat menunjukan kecenderungan data memusat pada harga tertentu. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dibahas ukuran yang mengarah pada gejala pusat.
Ukuran Gejala Pusat
Hasil ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia di kabupaten Bekasi, diperoleh nilai sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional misalnya 6134 dari 514 sekolah dasar/MI. Jika skor disajikan, maka akan ada data sebanyak 6134, dan sudah barang tentu membutuhkan banyak waktu dan halaman untuk menyajikan sehingga tidak praktis dan data tersebut sulit memberikan informasi. Dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi data yang banyak dapat disederhanakan atau direduksi dan mudah untuk dibaca. Cara lain untuk menyederhanakan adalah menggunakan ukuran gejala pusat, sehingga data dapat diketahui ukuran - ukuran pemusatannya. Ukuran pusat yang paling banyak digunakan adalah rata-rata, median dan modus. Berikut iniakan dibahas satu persatu ukuran pusat yaitu;
1. Rata-rata
Ada beberapa jenis rata-rata, yaitu rata-rata hitung, rata-rata ukur, dan rata-rata harmonik. Dalam bahasan ini hanya rata-rata hitung yang dibahas dan rata-rata lainya yaitu rata-rata goemetri dan rata-rata harmonic tidak dibahas. Untuk keperluan perhitungan akan digunakan simbol-simbol yang sering dipakai dalam statistika. Skor atau data kuantitatif dinyatakan dengan X1, X2, X3, …,Xn. Pada sekumpulan data ada sebanyak n buah data, maka n dinyatakan sebagai seluruh atau banyaknya data dalam sampel. Sedangkan N dipakai untuk menyatakan banyaknya data dalam populasi.
Rata-rata hitung atau rata-rata yang dilambangkan dengan  X (baca eks-bar) untuk ukuran sampel (statistik) dan rata-rata populasi dilambangkan dengan µ (baca mu) untuk ukuran parameter.
Rata-rata adalah jumlah seluruh sekor dibagidengan banyaknya data.
Rumus rata-rata adalah:
X1+X2+X3+.....+Xn      atau    ΣX1
------------------------           --------
n                                   n
dimana;
ΣX1 = jumlah seluruh sekor X dalam sekumpulan data
n = jumlah seluruh data
Data hasil ujian bahasa Indonesia lima siswa adalah 5, 6, 4, 7, 8,
Jika dihitung rata-ratanya adalah:
5+ 6+ 4 7+ 8      30
------------------ = ------ = 6
           5                  5
Data ada yang memiliki frekuensi satu dan lebih dari satu maka rumus rata-rata menjadi,



ΣfiXi
 X     =-----------
  Σfi
Rata-rata adalah hasil perkalian skor dengan frekuensidibagijumlah frekuensi,
dimana,
Xi= skor ujian
fi= frekuensimasing-masing skor
Hasil ujian bahasa Indonesia ada tujuh siswa memperoleh skor 5, enam siswa memperoleh 7, lima siswa memperoleh skor 8, satu siswa memperoleh skor 4, satu siswa memperoleh skor 9. Dalam bentuk tabel, data disusun menjadi;





Tabel
Hasil ujian bahasa Indonesia
Xi
fi
fiXi
5
7
35
7
6
42
8
5
40
4
1
4
9
1
9
Jumlah
20
130
Dari ntabel diatas diperoleh;
Σfi= 20                 ΣfiXi= 130,
ΣfiXi             130
 X     =----------- = ----------- = 6,5
Σfi                20
Skor rata-rata ujian bahasa Indonesia untuk 20 siswa adalah 6,5.
Contoh berikutnya, hasil ujian akhir semester mata pelajaran matematika yang diikuti40 siswa kelas V tersebar menjadibeberapa sekor sebagaiberikut;
Tabel
Hasil ujian bahasa Indonesia
Xi
fi
fiXi
5
5
25
7
16
112
8
15
120
9
4
36
Jumlah
40
293
Dari ntabel diatas diperoleh; Σfi= 40     ΣfiXi= 293
ΣfiXi            293
 X     =----------- = ----------- = 7,325
Σfi                40
Skor rata-rata ujian bahasa Indonesia untuk 40 siswa adalah 7,325
Perhitungan rata-rata dapat dipergunakan dengan menggunakan cara yang lain yaitu dengan berkelompok.
Perhitungan rata-rata untuk data hasil ujian yang disusun dalam bentuk distribusi frekuensiyang berkelompok ada perubahan yaitu skor (Xi) diganti dengan titik tengah kelas interval. Oleh karena itu hasil perhitungan rata-rata dengan menggunakan bentuk distribusi kelompok ini memiliki kelemahan karena tidak dapat memberikan terhadap nilai rata-rata yang sesungguhnya. Dengan perkataan lain hasil rata-ratanya ada kemungkinan tidak sama jika dihitung dengan cara perhitungan rata-rata dengan cara tidak dikelompokkan (tunggal) meskipun tidak terlalu jauh bedanya. Untuk memberikan gambaran yang jelas maka ada data hasil ujian matematika siswa sebagaiberikut;
79   49   48   74   81   98   87    80
80   84   90   70   91   93   82    78
70   71   92   38   56   91   74    73
68   72   85   53   65   93   83    86
90   32   83   73   74   43   86    68
92   93   76   71   90   72   67    75
80   91   61   72   97   91   88    81
70   74   99   95   80   59   71    77
63   60   83   82   60    67   89   63
76   63   88   70   66   80   79    75

Data hasil ujian diubah dalam bentuk distribusikelompok, hasilnya tampak pada tabel berikut;
Tabel
Distribusi frekuensi data berkelompok
Kelas Interval
Titik tengah (Xi)
fi
fiXi
31 – 40
35,5
2
71
41 – 50
45,5
3
136,5
51 – 60
55,5
5
277,5
61 – 70
65,5
14
917
71 – 80
75,5
25
1887,5
81 – 90
85,5
18
1539
91 –100
95,5
13
1241,5
Jumlah
80
6070
Dengan menggunakan rumus yang sama, maka rata-rata adalah;
ΣfiXi             6070
 X     =----------- = ----------- = 75,875
             Σfi                80
(dibulatkan).
Rata-rata ujian matematika adalah 75,88.
Seorang guru menghitung rata-rata dengan cara lain karena menghindari perhitungan dengan angka-angka yang besar. Cara melakukan perhitungan rata-rata melalui penyederhanaan dengan menggunakan kode agar perhitungan menjadi singkat. Cara yang dilakukan dengan memberikan kode pada salah satu kelas interval yang diduga sebagai rata-rata dugaan dengan nama X0. Pada X0 diberikan harga kode = 0. Titik tengah kelas interval yang lebih kecil dariX0 diberikode = -1, kode = -2, kode = -3, dan seterusnya atau semakin jauh dengan X0 diberikode semakin kecil. Sedangkan titik tengah kelas interval yang lebih besar dariX0 diberikan kode = 1, kode = 2, kode = 3 dan seterusnya atau diberikan kode semakin besar. Pengambilan salah satu kelas interval biasanya dipilih kelas interval yang memilikifrekuensipaling banyak.
Jika panjang kelas interval dinyatakan dengan i, maka rata-rata hitung adalah;
              ΣfiCi              
 X     = X0+ i ( ----------- )
                            Σfi                



Contoh pada perhitungan rata-rata distribusi frekuensi data berkelompok sebelumnya akan dihitung  lagi dengan menggunakan teknik pengkodean sebagai berikut;
Tabel
Distribusi frekuensi data berkelompok
Kelas Interval
(Xi)
fi
ci
fici
31 – 40
35,5
2
- 4
-8
41 – 50
45,5
3
-3
-9
51 – 60
55,5
5
-2
-10
61 – 70
65,5
14
-1
-14
71 – 80
75,5
25
0
0
81 – 90
85,5
18
1
18
91 –100
95,5
13
2
26
Jumlah
80

3

              ΣfiCi              
 X     = X0+ i ( ----------- )
                            Σfi                
    3                
 X     = 75+ 10 ( ---- )   = 75 + 10 +0,375    = 75,875
                              80                
                          = 75,88 (dibulatkan)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus yang berbeda diperoleh harga rata-rata (mean) yang sama besarnya.
Cara yang lain yaitu perhitungan rata-rata dengan simpangan rata-rata dugaan.
Bahasan dalam perhitungan rata-rata yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan skor asli, kode, dan ada yang menggunakan simpangan dugaan.
Berikut ini akan dibahas perhitungan rata-rata hitung dengan menggunakan simpangan dugaan yaitu seberapa jauh menyimpang darinilai tengah pada rata-rata dugaan. Untuk menentukan nilai tengah rata-rata dugaan dilakukan dengan jalan mencari kelas interval yang memiliki frekuensi paling banyak.
Adapun rumus yang dipergunakan adalah;
                   Σfx
X = X0 + -------
                   Σf
dimana,    X0 = rata-rata dugaan, umumnya diambil dari titik tengah kelas interval yang memiliki frekuensi paling tinggi           X = X – X0                              f = frekuensi kelas interval
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut inicontoh perhitungan dengan menggunakan data distribusi frekuensi pada perhitungan sebelum dihitung kembali dengan rumus simpangan nilai tengah.
Data hasil ujian mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut;
79   49   48   74   81   98   87   80
80   84   90   70   91   93   82   78
70   71   92   38   56   91   74   73
68   72   85   53   65   93   83   86
90   32   83   73   74   43   86   68
92   93   76   71   90   72   67   75
80   91   61   72   97   91   88   81
70   74   99   95   80   59   71   77
63   60   83   82   60   67   89   63
76   63   88   70    66   80    79   75

Tabel
Distribusi frekuensi data berkelompok
Kelas Interval
(Xi)
fi
x = X - X0
fixi
31 – 40
35,5
2
- 40
-80
41 – 50
45,5
3
-30
-90
51 – 60
55,5
5
-20
-100
61 – 70
65,5
14
-10
-140
71 – 80
75,5
25
0
0
81 – 90
85,5
18
10
180
91 –100
95,5
13
20
260
Jumlah
80

30
            Σfx
X = X0 + -------
                   Σf
                   30
X = 75,5 + -------       X = 75,5 + 0375 = 75,875     = 75,88 (dibulatkan )
              80
2. Modus
Kegiatan ekstra kurikuler terdiri dari pramuka, karawitan, pencak silat, paskibra, angklung, badminton, volley ball, dram band. Kegiatan ektra kurikuler sifatnya sukarela siswa hanya diperbolehkan memilih satu kegiatan yang boleh diikuti. Dari450 siswa disuatu Madrasah Ibtidaiyah kegiatan pramuka banyak diminati oleh siswa, maka kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah contoh dari modus. Contoh lain adalah pemilihan merek sepeda motor, yaitu Yamaha, Suzuki, Honda, Kawashaki, Vesva, Kimco. Darimerek yang ada orang yang berada didaerah pengunungan banyak yang memilih merek motor Honda, maka adalah modus.
Modus adalah suatu peristiwa yang paling banyak muncul disingkat Mo. Modus pada data kuantitatif adalah skor yang paling banyak frekuensinya diantara data lainnya. Namaun demikian adakalanya suatu kumpulan data memilikimodus yang lebih darisatu. Misal darihasil ujian bahasa Indonesia didapat data sebagaiberikut; 5, 4, 3, 3, 6, 7, 6, 8, 6, 6.

Data dimasukan dalam bentuk tabel sebagai berikut hasilnya,

Tabel
Data Hasil Ujian
Xi
fi
3
2
4
1
5
1
6
4
7
1
8
1

Tabel data skor ujian bahasa Indonesia yang memilikifrekuensiterbanyak adalah skor 6 = 4, maka hanya ada satu modus yaitu skor 6. Contoh berikut inimenunjukan adanya modus yang lebih darisatu;



Tabel
Data Hasil Ujian
Xi
fi
3
2
4
1
5
1
6
4
7
1
8
1

Data dalam tabel menunjukkan adanya dua skor yang memilikifrekuensisama banyaknya, yaitu skor 4 frekuensinya 4 dan skor 6 frekuensinya 4, oleh karena itu modul untuk kumpulan data ini adalah skor 4 dan skor 6. Jika modus dibuat dalam bentuk grafik maka tampak pada gambar berikut;


Modus

Jika data kuantitatif jumlahnya banyak dan telah disusun dalam daftar distribusifrekuensi, perhitungan modus menggunakan rumus untuk data berkelompok yaitu;


Dimana,
b  = batas bawah kelas modus, diambil darikelas interval yang paling banyak frekuensinya.
I   = panjang kelas interval modus
bs = frekuensi kelas modus dikurangifrekuensisebelum kelas interval modus
bm = frekuensi kelas modus dikurangifrekuensisesudah kelas interval modus
Tabel
Distribusi data hasil ujian

Kelas Interval
Batas bawah
Batas atas
fi
31 – 40
30,5
40,5
2
41 – 50
40,5
50,5
3
51 – 60
50,5
60,5
5
61 – 70
60,5
70,5
14
71 – 80
70,5
80,5
25
81 – 90
80,5
90,5
18
91 –100
90,5
100,5
13
Jumlah
80





Modus kiraan berada pada kelas interval 71 – 80, karena memilikifrekuensiterbanyak yaitu 25, sehingga;
b = 70,5
bs = 25 – 14 = 11
bm= 25 – 18 = 7
i= 10
                                  11
Mo = 70,5+10( -----------) = 70,5 + 10 ( 0,61 )  = 70,5 + 6,1  = 76,6
                                 11+7

Modus pada distribusifrekuensiujian bahasa Indonesia sebesar 76,6

3. Median
Perhitungan rata-rata melibatkan seluruh data yang ada, median merupakan garis pembagidarisekumpulan data menjadidua bagian sama besarnya. Oleh karena itu median (me) adalah nilaitengah darisuatu data setelah diurutkan daridata terkecil ke data terbesar atau sebaliknya. Garis pembagi pada suatu jalan raya merupakan median jalan yang biasanya disebut juga dengan garis median. Untuk menghitung median ada dua cara yaitu untuk data yang tidak dikelompokkan dan data berkelompok.
a. Median data tunggal
Untuk mengetahuiletak median data tunggal ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu;
Data yang jumlahnya ganjil, median berada ditengah-tengah atau data paling tengah setelah data diurutkan. Dengan demikian letak median menjadi,
Me     = Xn+1/2 atau ½ (n + 1)
Contoh: hasil ujian mata pelajaran menggambar adalah 4, 5, 9, 8, 3, 6, 7
Data setelah diurutkan adalah 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Jumlah data (n) = 7
Me = ½ (n +1) = ½ (7 +1) = 4 adalah (X4) = 6
Me berada pada skor ke 4 (X4) = 6
Data yang genap median berada diantara dua data yang berada ditengah-tengah atau sama dengan rata-rata hitung dua data yang ditengah.
Contoh 1: Hasil ujian mata pelajaran bahasa Indonesia adalah;    4, 6, 8, 3, 5, 2, 9, 7, 1, 10
Data setelah diurutkan menjadi   1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Jumlah data (n) = 10
Me = ½ (10 +1) = 5,5 atau antara X5 dan X6 yaitu skor (5 + 6)/2 = 5,5
Me berada pada skor ke 5 dan ke 6 yaitu 5,5

Contoh 2; Hasil ujian tengah semester mata pelajaran sains dari15 siswa adalah;  23 32 33 37 48 41 40 27 28 35 29 30 44 46 38 49
Data urutkan menjadi, 23 27 28 29 30 32 33 35 37 38 40 41 44 46 48 49
Jumlah data n = 15
Me = ½ (16 + 1) = 17/2 = 8,5
Median berada pada data urutan ke 8 dan ke 9 yaitu skor (35 + 37)/2 = 36

b. Median data berkelompok
Menghitung median untuk distribusifrekuensidata berkelompok pertama yang harus dilakukan adalah menghitung ½ n untuk menentukan letak median terduga. Rumus menghitung median adalah,




Dimana
B  = batas bawah median, yang diduga terletak median
i    = panjang kelas median
fb = semua frekuensi yang berada di bawah kelas interval median
f   = frekuensikelas median

Contoh: data yang telah disusun dalam daftar distribusifrekuensiakan dihitung mediannya sebagaiberikut
Tabel
Distribusi frekuensi data berkelompok

Kelas Interval
Batas Bawah
Batas Atas
fi
fk
31 – 40
30,5
40,5
2
2
41 – 50
40,5
50,5
3
5
51 – 60
50,5
60,5
5
10
61 – 70
60,5
70,5
14
24
71 – 80
70,5
80,5
25
49
81 – 90
80,5
90,5
18
67
91 –100
90,5
100,5
13
80

Mencari median terduga dengan menghitung ½ n yaitu ½ 80 = 40.
Berdasarkan perhitungan ½ n = 40 berada kelas interval ke 5 yaitu 71 – 80.
Darikelas median diperoleh;
b = 70,5
i= 10
f = 25
      fb = 2+3+5+14=24

                                 40-24                               16
Me = 70,5+10( -----------) = 70,5 + 10 ( ------ )  = 70,5 + 6,4  = 76,9
                                    25                                     25
Perhitungan median dengan menggunakan distribusi kumulasi proporsi menggunakan rumus;

  dimana,
  d = batas bawah
   i= panjang kelas interval
pm = proporsipada median
      Σpb = kumulasiproporsibawah.




Distribusi frekuensi data berkelompok
Kelas Interval
Batas bawah
Batas atas
fi
p
pkum
31 – 40
30,5
40,5
2
0,025
0,025
41 – 50
40,5
50,5
3
0,0375
0,0625
51 – 60
50,5
60,5
5
0,0625
0,125
61 – 70
60,5
70,5
14
0,175
0,3
71 – 80
70,5
80,5
25
0,3125
0,6125
81 – 90
80,5
90,5
18
0,225
0,8375
91 –100
90,5
100,5
13
0,1625
1
d = 70,5
i= 10
pm = 0,3125
Σpb = 0,3
                              0,5-0,3                                   0,2   
Me = 70,5+10( -----------) = 70,5 + 10 ( ---------- )  = 70,5 + 6,4  = 76,9
                       0,3125                              0,3125
Median untuk data yang telah disusun dalam distrubusi frekuensi diperoleh 76,9 ternyata memperoleh hasil yang sama dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi dan kumulasi proporsi.

Latihan
1. Jelaskan Apakah yang dimaksud dengan rata-rata sampel dan rata-rata populasi!
2. Apakah yang dimaksud dengan median, Jelaskan pandapat anda!
3. Apakah yang dimaksud dengan modus, Jelaskan pendapat anda!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rata-rata dugaan!
5. Hasil ujian matematika diperoleh data sebagaiberikut:
23 33 21 19 30 38 40 27 25 34 40 41 26 30 34 44 21 24
25 33 22 31 24 26 27 29 30 31 24 39 31 29 31 22 33 25
23 41 51 52 43 40 48 49 50 51 56 23 22 47 45 44 33 28
      Hitunglah:
      Rata-rata dengan cara perhitungan data tunggal dan perhitungan dengan cara kelompok.
6. Hasil ujian matematika pada kelas IV MI adalah;

Kelas Interval
fi
30 – 34
3
35 – 39
4
40 – 44
9
45 – 49
14
50 – 54
8
55 – 59
5
60 – 64
7
Hitunglah data diatas median dengan menggunakan perhitungan data dikelompokkan!
7. Hasil ujian matematika diperoleh data sebagaiberikut:
19 19 30 38 40 27 25 34 40 41 26 30 34 44 21 24 21 26
25 33 22 31 24 26 27 29 30 31 24 39 31 29 31 22 33 25
23 41 51 52 43 40 48 49 50 51 56 23 22 47 45 15 35 45

Hitunglah modus untuk data yang ada diatas dengan menggunakan perhitungan data                    dikelompokkan.