Sabtu, 30 Mei 2015

BAB V

Ukuran Letak
Tulisan ini mengantarkan anda untuk memahami lebih jauh mengenai letak angka atau nilai tertentu dalam sekumpulan data. Pertanyaan selanjutnya berhubungan dengan apa itu ukuran letak, apa saja yang termasuk dalam ukuran letak, bagaimana cara menghitung ukuran letak dan contoh perhitungan. Pertanyaan pertanyaan tersebut akan terjawab dengan mempelajari tulisan ini.
Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan diatas, maka tuian ini akan membahas ukuran letak yang terdiridari; kuartil, desil, dan persentil. Ukuran-ukuran letak akan membantu pekerjaan anda dalam pembelajaran sehari-hari teruma mengetahui posisi skor dalam kumpulan data.
Ukuran Letak
Pada bahasan kecenderungan pusat tepatnya tentang median yang dijelaskan median merupakan skor yang membagi dua bagian sama besarnya setelah data diurutkan. Median juga merupakan ukuran letak yang membagi data menjadi dua bagian sama besarnya. Ukuran letak lainya adalah kuartil, desil, dan persentil. Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi empat bagian sama besar setelah data diurutkan. Ukuran letak lainya adalah kuartil, desil, dan persentil. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut ini akan dibahas satu persatu;

1. Kuartil
Kuartil adalah sekumpulan data yang dibagi menjadi empat bagian yang sama banyaknya, setelah disusun berdasarkan urutan skornya. Ada tiga buah kuartil (K), yaitu kuartil ke-satu (K1), kuartil ke-dua (K2), kuartil ke-tiga (K3). Langkah-langkah untuk menghitung kuartil adalah;
a. Mengurutkan data dari terkecil ke besar
b. Menentukan letak kuartil
c. Menghitung skor kuartil dengan menggunakan rumus;
              i(n + 1)
Letak   Ki= ------------   i= kuartil ke 1, 2, dan ke 3
                      4

Contoh: Hasil ujian tengah semester adalah 35, 40, 75, 53, 87, 30, 65, 70, 50, 69, 80, 79.
Data diurutkan 30, 35, 40, 50, 53, 65, 69, 70, 75, 79, 80, 87

                                       1(12+1)
Kuartil ke 1 = data ke--------------- adalah data ke 3,25 yaitu berada diantara data ke 3 dan ke 4.
                                            4

Skor K1 = 40 + ¼ (50 – 40) = 40 + 2,5 = 42,5

                                     3(12+1)
Kuartil ke 3 = data ke---------------adalah data ke 9,75 yaitu berada diantara data ke 9 dan ke 10.
                                           4

Skor K3 = 75 + ¾ (79 – 75) = 75 + 3 = 78


Data dalam bentuk distribusi frekuensi kuartil Ki(i= 1, 2, 3) dihitung dengan rumus:
dimana,
b = batas bawah kelas interval Ki, diduga terletak
p = panjang kelas interval Ki
fb= frekuensi kumulatif dibawah kelas interval Ki
f = frekuensi kelas interval Ki


Contoh: hasil ujian terhadap 80 mahasiswa tampak pada tabel dibawah ini;
Tabel
Distribusi frekuensi data berkelompok
Kelas Interval
Batas bawah
Batas atas
fi
fk
31 – 40
30,5
40,5
2
2
41 – 50
40,5
50,5
3
5
51 – 60
50,5
60,5
5
10
61 – 70
60,5
70,5
14
24
71 – 80
70,5
80,5
25
49
81 – 90
80,5
90,5
18
67
91 –100
90,5
100,5
13
80
Mencari kuartil ke 1 terduga dengan menghitung ¼ n yaitu ¼  80 = 20. Berdasarkan perhitungan ¼ n = 20 berada kelas interval ke 4 yaitu 61 – 70. Darikelas interval K1 diperoleh;
b = 60,5
i= 10
f = 14
       fb= 2 + 3 + 5 = 10
  
      20-10                                       10
K1 = 60,5 + 10 ( --------------- )   = 60,5 + 10 ( ----- )  = 67,14
         14                                           14
Kuartil ke 1 memperoleh skor 67,14 berartiada ¼ atau 25 % mahasiswa memperoleh paling tinggi 67,14 sedangkan yang memperoleh skor diatas 67,14 sebanyak 75%.

2. Desil
Desil adalah sekumpulan data yang dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama banyaknya, setelah disusun berdasarkan urutan skornya. Ada sembilan desil (D), yaitu desil ke-satu (D1), desil ke-dua (D2), desil ke-tiga (D3), sampaidengan desil ke 9 (D9).
Langkah-langkah untuk menghitung desil adalah
a. Mengurutkan data dari terkecil ke besar
b. Menentukan letak desil
c. Menghitung skor desil dugaan dengan menggunakan rumus;
              i(n + 1)
Letak   Di= ------------   i= kuartil ke 1, 2, dan ke 3
                      10
Contoh: Hasil ujian tengah semester adalah 35, 40, 75, 53, 87, 30, 65, 70, 50, 69, 80, 79.
Data diurutkan menjadi30, 35, 40, 50, 53, 65, 69, 70, 75, 79, 80, 87

                                        6(12+1)       78
Desil ke 6 = data ke ------------ = ------ adalah data ke 7,8 yaitu berada diantara data ke 7 dan ke 8.
                                              10            10

D6 terletak pada skor = 69 + 0,8 (70 – 69) = 69 + 0,8 = 69,8

                                    4(12+1)     52
Desil ke4 =data ke ---------- =-----=5,2 adalah data ke 5,2 yaitu berada diantara data ke 5 dan ke 6
                                         10            10

Desil 4 terletak pada skor = 53 + 0,2 (65 –53) = 53 + 2,4 = 55,4





Data dalam bentuk distribusi frekuensi desil Di(i= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, … ) dihitung dengan
rumus;
                       in
  -  fb
  Di= b+p     10                      dengan i =  1,2,3,4,5,6,7,8,9
                                f
dimana,
b = batas bawah kelas interval Di, diduga terletak
p = panjang kelas interval Di
fb= frekuensi kumulatif dibawah kelas interval Di
f = frekuensikelas interval Di

Contoh: hasil ujian terhadap 80 mahasiswa tampak pada tabel dibawah ini;
Tabel
Distribusi frekuensi data berkelompok
Kelas Interval
Batas bawah
Batas atas
fi
fk
31 – 40
30,5
40,5
2
2
41 – 50
40,5
50,5
3
5
51 – 60
50,5
60,5
5
10
61 – 70
60,5
70,5
14
24
71 – 80
70,5
80,5
25
49
81 – 90
80,5
90,5
18
67
91 –100
90,5
100,5
13
80

Mencari desil 5 terduga dengan menghitung 5/10 n yaitu (5/10) X 80 = 40. Berdasarkan perhitungan 5/10 n = 40 berada pada kelas interval ke 5 yaitu 71 – 80. Darikelas interval D5 diperoleh;
b = 70,5
i= 10
f = 25
       fb= 2 + 3 + 5 +14 = 24

                                40-24                                  16
D5 = 70,5 + 10 ( --------- )  = 70,5 + 10 ( ------- )   = 76,9
                                    25                                      25

Desil ke 5 memperoleh skor 76,9 berartiada 5/10 atau 50 % mahasiswa memperoleh paling tinggi76,9 sedangkan yang memperoleh skor diatas 76,9 sebanyak 50%.

3. Persentil
Persentil adalah sekumpulan data yang dibagi menjadi seratus bagian yang sama banyaknya, setelah disusun berdasarkan urutan skornya. Ada sembilan puluh sembilan (99) buah persentil (P), yaitu persentil ke-satu (P1), persentil ke-dua (P2), persentil ke-tiga (P3), sampai dengan persentil ke 99 (P99). Langkah-langkah untuk menghitung persentil adalah
a. Mengurutkan data dari terkecil ke besar
b. Menentukan letak desil
c. Menghitung skor persentil dugaan dengan menggunakan rumus;

                    i(n + 1)
Letak Pi= ---------------- i= desil ke 1, 2, … ke 99
                         100

Contoh: Hasil ujian tengah semester adalah 35, 40, 75, 53, 87, 30, 65, 70, 50, 69, 80, 79.
Data diurutkan menjadi30, 35, 40, 50, 53, 65, 69, 70, 75, 79, 80, 87

                                              60(12+1)              780
persentil ke 60 = data ke ----------- = ------- adalah data ke 7,8 yaitu berada diantara data ke 7 & 8
                                                       100                      100

D6 terletak pada skor = 69 + 0,8 (70 – 69) = 69 + 0,8 = 69,8

Data dalam bentuk distribusi frekuensi persentil Pi(i= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, … ) dihitung
dengan Rumus;

                       in
  -  fb
  Pi= b+p     100                      dengan i =  1,2,3,4,5,6,7,8,9
                                f

dimana,
b = batas bawah kelas interval Pi, diduga terletak
p = panjang kelas interval Pi
fb= frekuensi kumulatif dibawah kelas interval Pi
f = frekuensikelas interval Pi

Contoh: hasil ujian terhadap 80 mahasiswa tampak pada tabel dibawah ini;
Tabel
Distribusi frekuensi data berkelompok
Kelas Interval
Batas bawah
Batas atas
fi
fk
31 – 40
30,5
40,5
2
2
41 – 50
40,5
50,5
3
5
51 – 60
50,5
60,5
5
10
61 – 70
60,5
70,5
14
24
71 – 80
70,5
80,5
25
49
81 – 90
80,5
90,5
18
67
91 –100
90,5
100,5
13
80

Mencari persentil 50 terduga dengan menghitung 50/100 n yaitu (50/100) X 80 = 40. Berdasarkan perhitungan 50/100 n = 40 berada pada kelas interval ke 5 yaitu 71 – 80. Darikelas interval ke 5 diperoleh;
b = 70,5
i= 10
f = 25
fb= 2 + 3 + 5 +14 = 24
                                   40-24                                  16
P50 = 70,5 + 10 ( --------- )  = 70,5 + 10 ( ------- )   = 76,9
                                     25                                      25
Persentil ke 5 memperoleh skor 76,9 berartiada 50/100 atau 50 % mahasiswa memperoleh paling tinggi76,9 sedangkan yang memperoleh skor diatas 76,9 sebanyak 50%.
Berdasarkan beberapa contoh perhitungan terhadap kuartil, desil dan persentil menunjukan adanya persamaan yaitu kuartil ke 1 akan sama dengan persentil ke 25, kuartil ke 2 akan sama dengan desil ke 5, persentil ke 50, dan median, desil ke 1 akan sama dengan persentil ke 10 dan seterusnya.




Latihan
1. Jelaskan dengan menggunakan kata-kata anda sendiri, apa yang dimaksud desil!

2. Apa yang anda ketahui dengan kuartil, Jelaskan dengan kata-kata sendiri!

3. Jelaskan apa yang dimaksud persentil! Jelaskan dengan kata-kata sendiri.

4. Apa yang anda ketahui dengan kuartil ke 2, desil ke 5, dan persentil ke 50, jelaskan persamaan  dari ketiga-tiganya!

5. Hasil ujian statistik pendidikan  diperoleh data sebagai berikut;
23 33 21 19 30 38 40 27 25 34
40 41 26 30 34 44 21 24 39 51
25 33 22 31 24 26 27 29 30 31
24 39 31 29 31 22 33 25 33 21
23 41 51 52 43 40 48 49 50 51
56 23 22 47 45 44 33 28 38 39
       Hitunglah, Kuartil ke 2, dan kuartil ke 3 dan Persentil ke 10, ke 75, dan ke 50

6. Hasil ujian tengah semester mata pelajaran statistik pendidikan dari 50 mahasiswa

Kelas Interval
Batas bawah
Batas atas
fi
fk
30 – 32
29,5
32,5
3
3
33 – 35
32,5
35,5
5
8
36 – 38
36,5
38,5
9
17
39 – 41
38,5
41,5
10
27
42 – 44
41,5
44,5
8
35
45 – 47
46,5
47,5
8
43
48 - 50
48,5
50,5
7
50


Hitunglah! Desil ke 4, dan ke 5, dan Persentil ke 10, ke 75, dan ke 50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar